Subdit Gakkum (Penegakan Hukum) Polda Jawa Barat, menggelar olah TKP di lokasi kecelakaan tepatnya di di Jl. Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Seperti diketahui sebelumnya kecelakaan beruntun ini melukai 17 orang. Sempat dilakukan penutupan arus lalu lintas selama olah TKP dilakukan.
“Olah TKP bersama tim dari Polda Jabar menggunakan alat TAA (traffic accident analysis) untuk memastikan terjadinya laka lantas,” disampaikan Kanit Gakkum Polres Bogor Iptu Angga Nugraha, Rabu (24/1/2024).
“Iya, sementara arus ditutup, ada proses olah TKP,” tambahnya.
Anggota Subdit Gakkum Polda Jawa Barat melakukan olah TKP di titik-titik terjadinya kecelakaan beruntun.
Titik yang pertama dicek yaitu titik ketika truk menghantam pengendara motor yang sedang dikendarai leh seorang wanita. Titik ini tepat di seberang SD Negeri Tugu Selatan yang berada di depan agen sembako.
Polisi menandai tiap titik kejadian menggunakan pilox warna putih. Ada enam titik yang ditandai dengan angka dan kode yang berbeda.
Kemudian Polisi melakukan olah TKP menggunakan Traffic Accident Analisis (TAA). Adalah Sebuah Alat berbentuk kamera.
Alat yang bisa memutar ini dipakai untuk mengetahui pola, kronologi, dan kondisi jalan di tempat kejadian.
Kemacetanpun sempat terjadi selama proses olah TKP, karena lalu lintas di sepanjang Jl Raya Puncak ditutup dua arah sementara.
Namun jalan kembali dibuka sekitar pukul 11.15 WIB, dan kondisi lalu lintas sudah lancar dari kedua arah.
Kecelakaan beruntun ini terjadi pada Selasa (23/1/2024) sekitar pukul 11.00 WIB. Diawali dari Truk pengangkut air minuman kemasan yang hilang kendali, hingga menabrak delapan kendaraan, toko velg, dan dua bangunan rumah makan.
Sebanyak 17 korban kecelakaan tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Paru dr M. Gunawan Partowidigdo (RSPG), Cisarua. Dari 17 pasien tersebut, 14 di antaranya sudah dipulangkan dan menjalani rawat jalan.
“Pasien yang datang sampai hari ini itu sebanyak 17 orang. Dari 17 orang tersebut, itu ada 6 perempuan dan 11 laki-laki. Ada 4 orang anak-anak, 1 laki-laki (anak-anak) 3 perempuan (anak-anak),” kata Direktur Medis dan Kepegawaian RSPG Cisarua, Niluh Darma Kertinatih, Selasa (23/1).
“Dari 17 pasien yang datang, setelah dilakukan pemeriksaan fisik, diagnostik, dan pemeriksaan penunjang, itu ada 14 orang yang dipulangkan dan bisa melakukan layanan rawat jalan,” imbuhnya.
Niluh mengatakan ada tiga pasien yang masih menjalani perawatan. Dua pasien dirujuk ke rumah sakit lain dan satu pasien lainnya masih diobservasi di RSPG.
“Satu pasien masih kami observasi dan karena ada cedera kepala ringan. Jadi kami sudah siapkan untuk CT scan dan kita akan observasi di RSPG, melihat perkembangan dari cedera. Apabila ada pendarahan dari CT scan mungkin kita akan rujuk,” kata Niluh.
“Kemudian ada dua pasien yang harus kita rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas bedah ortopedi,” tambahnya.